PROFIL MASYARAKAT DESA BULU CINDEA
Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Pangkep terdiri dari dua belas kecamatan salah
satunya Kecamatan Bungoro yang terdiri dari delapan Desa/Kelurahan. Desa Bulu
Cindea merupakan salah satu dari desa di kecamatan ini yang memiliki empat
dusun. Masyarakat Desa Bulu Cindea berjumlah sekitar 5.240 orang di empat
dusun. Perbandingan jenis kelaminnya sendiri tidak terlalu berbeda, yaitu
laki-laki sebanyak 2.589 orang dan perempuan 2.651 orang. Dengan jumlah kartu
keluarga sebanyak 1.521.
Gambar
Dermaga terletak di Dusun Biringkassi Desa Bulu Cindea
Gambar
Prnyerahan Bantuan Hibah di Desa Bulu Cindea
1. Kondisi Geografis
Kabupaten ini berada di sebelah utara Kabupaten
Barru dan sebelah selatan Kabupaten Maros. Pangkep terdiri dari dua belas
kecamatan salah satunya Kecamatan Bungoro yang terdiri dari delapan
Desa/Kelurahan. Desa Bulu Cindea merupakan salah satu dari desa di kecamatan
ini yang memiliki empat dusun. Keempat dusun ini tersebar dalam wilayah seluas
7 km2. Terletak 7 KM dari Bungoro.
Desa
Bulu Cindea terdiri atas 4 dusun, yaitu :
1. Dusun
Majannang
2. Dusun
Bujung Tangaya
3. Dusun
Jollo
4. Dusun
Biringkassi
Untuk
batas wilayah Desa Bulu Cindea sendiri sebagai berikut :
a. Utara
berbatasan dengan Kecamatan Labakkang
b. Selatan
berbatasan dengan Kelurahan Bori Appaka
c. Barat
berbatasan dengan Kecamatan Liukang Tuppabiring
d. Timur
berbatasan dengan Desa Bowong Cindea
Desa Bulu Cindea sebagai tempat Pariwisata dengan
letak desa yang berada di pesisir Laut dan keanekaragaman hayatinya, akses
menuju jalan kabupaten pun tidak terlalu jauh dari Desa Bulu Cindea.
1.1 Jumlah Penduduk
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Desa Bulu Cindea Kec. Bungoro Kab. Pangkep
Tahun 2016
No.
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah (jiwa)
|
1
|
Laki-laki
|
2.589
|
2
|
Perempuan
|
2651
|
Jumlah
|
5.240
|
Sumber
: Desa Bulu Cindea, 2016
2.
Agama
Masyarakat di
Desa Bulu Cindea seluruhnya beragam Islam.
Distribusi
Sarana Agama di Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro
Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah (Unit)
|
1
|
Masjid
|
4
|
Jumlah
|
4
|
Sumber : Desa Bulu Cindea, 2016
3.
Pendidikan
Distribusi
Sarana Pendidikan di Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro
Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah
|
1
|
Kelompok
Bermain
|
5
|
2
|
Sekolah
Dasar/ Sederajat
|
5
|
3
|
SLTP/
Sederajat
|
1
|
Jumlah
|
11
|
Sumber :
Desa Bulu Cindea, 2016
4.
Mata Pencaharian
Berdasarkan
mata pencaharian, kehidupan masyarakat Desa Bulu Cindea umumnya dari bertani.
Terdapat pula pabrik besar yang mampu menyerap tenaga kerja. Desa Bulu Cindea
memiliki pekerjaan berbeda sebagai Nelayan, PNS, TNI, Swasta,
Wiraswasta/Pedagang, Pertukangan, Buruh dan Jasa, Peternak, Industri Pengolahan
Kepiting Rajungan, Tukang Batu, Buruh Pabrik, Pedagang Kecil. Adapun jumlah
dari mata pencaharian masyarakat Desa Bulu Cindea :
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
Desa Bulu Cindea Kec. Bungoro Kab. Pangkep
Tahun
2016
No.
|
Jenis Pekerjaan
|
Jumlah (orang)
|
1
|
Karyawan
a.
Pegawai Negeri Sipil
b.
TNI
c.
Swasta
|
13
9
21
|
2
|
Wiraswasta/Pedagang
|
33
|
3
|
Petani
|
425
|
4
|
Nelayan
|
343
|
5
|
Pertukanagan
|
56
|
6
|
Buruh
|
315
|
7
|
Peternak
|
65
|
8
|
Industri
Pengolahan Kepiting Ranjungan
|
5
|
9
|
Buruh
Pabrik
|
574
|
10
|
Pedagang
Kecil
|
40
|
Jumlah
|
Sumber
: Desa Bulu Cindea, 2016
5.
Pemerintahan
Pembagian
Wilayah Desa berdasarkan Dusun dan Jumlah RT/RW
Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah RT
|
Jumlah RW
|
1
|
Majannang
|
4
|
2
|
2
|
Bujung
Tangaya
|
4
|
2
|
3
|
Jollo
|
4
|
2
|
4
|
Biringkassi
|
4
|
2
|
Jumlah
|
16
|
8
|
Sumber : Desa Bulu Cindea, 2016
PROFIL POLITIK/PEMERINTAHAN DESA
KEPALA DESA
|
Made Ali
|
SEKRETARIS DESA
|
Sahril, S.i.Kom
|
KAUR UMUM
|
Suwarni
|
KAUR PERENCANAAN
|
Muh. Awaluddin
|
KAUR KEUANGAN
|
Hasbiah
|
KASI PEMERINTAHAN
|
Muliati
|
KASI PELAYANAN
|
Relawati
|
KASI KESEJAHTERAAN
|
Hasmiah, S.Pd
|
KADUS BUJUNG TANGAYA
|
H.samsuddin
|
KADUS MAJANNANG
|
Juma. N
|
KADUS BIRINGKASSI
|
KADUS JOLLO
|
H. Massi
|
Struktur
Organisasi Desa Bulu Cindea
VISI DESA
“
Terwujudnya masyarakat Desa Bulu Cindea sebagai desa yang mandiri melalui
bidang Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Home
Industry”
MISI
DESA
1.
Meningkatkan kapasitas Sumber Daya
Manusia, Lembaga Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Home Industry.
2.
Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Aparat Desa.
3.
Pengembangan Agribisnis berbasis
Kelompok.
4.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia.
5.
Meningkatkan Skill/Keterampilan Aparat Desa dan Dusun.
6.
Meningkatkan Kelompok Usaha dalam
Pengelolaan Hasil Produksi Lokal.
7.
Meningkatkan Pelayanan Masyarakat.
8.
Mmembangun Jaringan Komunikasi dan
Kerjasama dalam Pengembangan Mitra Usaha.
9.
Membuat/Mengadakan Badan Usaha Milik
Desa.
10.
Meningkatkan Mutu Kesehatan Masyarakat
dan Lingkungan.
Administrasi
Pemerintahan
1. Dusun : 4 Dusun
2. RW : 8 Orang
3. RT : 16 Orang
Peternakan
Distribusi Hewan
Ternak di Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro
Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah (Ekor)
|
1
|
Ayam
Kampung
|
1.725
|
2
|
Itik
|
682
|
3
|
Sapi
|
5
|
4
|
Kerbau
|
77
|
Jumlah
|
Sumber : Desa Bulu Cindea, 2016
Sarana Kesehatan
Distribusi
Sarana Kesehatan di Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro
Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah (Unit)
|
1
|
Pustu
|
1
|
2
|
Poskesdes
|
1
|
3
|
Posyandu
|
3
|
Jumlah
|
4
|
Sumber : Desa Bulu Cindea, 2016
Alat Transportasi
Distribusi Alat
Transportasi di Desa Bulu Cindea
Kec. Bungoro
Kab. Pangkap
Tahun 2016
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah (Unit)
|
1
|
Sepeda
|
1.723
|
2
|
Becak
|
2
|
3
|
Sepeda
Motor
|
1.634
|
4
|
Angkutan
Umum
|
2
|
5
|
Mobil
Pribadi
|
12
|
6
|
Perahu
Dayung/ Sampan
|
5
|
7
|
Perahu
Motor
|
57
|
Jumlah
|
Sumber : Desa Bulu Cindea, 2016
1. Sepeda :
1.723 buah
2. Becak : 2 buah
3. Sepeda
Motor : 1.634 buah
4. Angkot : 2 buah
5. Mobil
Pribadi : 12 buah
6. Perahu
Dayung/Sampan : 5 buah
7. Perahu
Motor : 57 buah
SEJARAH
DESA
Desa Bulu Cindea terbentuk pada tahun
1990 yang merupakan hasil pemekaran dari desa Bowong Cindea, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Diawal pemekaran Desa Bulu Cindea pertama kali dipimpin oleh seorang
kepala desa bernama Muhammad Nasir yang merupakan pelaksana tugas sebelum
diadakan pemilihan kepala desa untuk yang pertama kalinya. Dinamakan Bulu
Cindea karena menurut salah seorang tokoh masyrakat Desa Bulu Cindea (H.
Baharu) dinamakan Bulu Cindea karena letak perkampungannya terdapat gunung yang
nenek moyang kita member nama Cindea yang berarti Tanah Daratan Tinggi yang
letaknya disebelah utara kampung Majannang. Selanjutnya perkembangan legenda
dan sejarah Desa Bulu Cindea sebagai berikut :
Tahun
|
Kejadian
yang baik
|
Kejadian
yang buruk
|
1990
|
Terbentuknya
Desa Bulu Cindea, sekaligus tahun pertama kali diadakan pemilihan Kepala Desa
|
|
1995
|
Becana
alam Banjir
|
|
1997
|
Pemilihan
Kepala Desa periode 2
|
|
1999
|
Pesta
Demokrasi/ Pemilihan Umum pertama zaman Reformasi
|
|
2002
|
Pembangunan
kantor desa baru
|
|
2003
|
Bencana
kebakaran di kampung Majannang
|
|
2004
|
Pesta
demokrasi/Pilpres pertama secara langsung
|
|
2005
|
Pilkada
langsung yang pertama
|
|
2007
|
Pemilihan
kepada desa periode ketiga
|
|
2008
|
Bencana
angin putting beliung
|
|
2009
|
Pesta
demokrasi legislatif dan Pilpres
|
|
2010
|
Pilkada
Bupati
|
|
2013
|
Pemilihan
Kepala Desa Periode Ke-4
|
POTENSI
DESA
Potensi Desa
Potensi yang dimiliki
Desa Bulu Cindea memiliki ragam yang luas sesuai bentangan alam yang
bervasriasi luas pula, yaitu :
1.
Potensi Sumber Daya Alam
2.
Potensi Sumber Daya Manusia
3.
Potensi Sumber Daya Pembangunan
4.
Potensi Daya Sosial Budaya
Desa Bulu Cindea mengandalkan bidang pertanian dan
Empang serta nelayan sebagai tulang punggung ekonomi desa, terdiri dari lahan
persawahan, tanah empang, selain itu juga banyak warga yang berpotensi sebagai
nelayan.
Potensi Ekonomi desa yang lain adalah peternakan,
meliputi beragam jenis ternak, antara lain (diurut berdasarkan populasinya) :
·
Kerbau
·
Ayam (Ayam kampung / ayam negeri)
·
Bebek
·
Kambing dan Sapi
Adapun potensi lainnya
sehubung dengan potensi ekonomi desa yaitu pembuatan garam seperti pada gambar
:
Gambar
Pembuatan Garam di Dusun Jollo Desa Bulu Cindea
Pengelolaan Potensi
Sumber Daya Alam seperti pertanian, empang serta peternakan hanya dilakukan
dalam skala terbatas atau dalam skala rumah tangga. Tidak ada investasi besar
dalam pengelolaan tersebut sehingga produktivitasnya juga terbatas. Potensi
perikanan juga sebenarnya dapat dikembangkan sehubung tersedianya media
budidaya ikan berupa Bandeng, Mujair, Udang Windu dan Paname tetapi potensi
tersebut belum dikelolah secara Propesional.
Mengingat Bulu Cindea
letaknya di Pinggir laut secara tidak langsung banyak anak sungai yang
mengaliri, sungai tersebut juga memberikan kekayaan sumber daya alam berupa air
pengairan untuk kebutuhan budidaya Tambak. Tabel daftar sumber daya alam ;
No.
|
Uraian
Sumber Daya Alam
|
Volume
|
Satuan
|
1
|
Lahan
Persawahan
|
3.012.125
|
m2
|
2
|
Lahan
Tambak
|
4.295.286
|
m2
|
3
|
Sungai
|
545.357
|
m2
|
4
|
Laut
|
PERMASALAHAN DESA BULU CINDEA
Bersumber
dari RPJM desa yang menjadi hambatan dalam pengembangan beragam komoditi yang
ada adalah kurangnya inovasi yang dapat diterapkan di msyarakat. Banyak
sumber-sumber penghasilan masyarakat yang bersumber pada pertanian, perkebunan
dan perikanan laut maupun budidaya yang memungkinkan dikembangkan sebagai
komoditi alternatif namun sangat potensial. Tetapi sikap masyarakat umumnya
terkendala pada banyak faktor, diantaranya :
· Masyarakat takut melakukan uji coba
potensi baru, misalnya selama ini hanya mengendalikan Padi atau tanaman pangan
saja.
· Kerusakan infrastruktur (seperti jalan,
dll) cenderung melambatkan pertumbuhan ekonomi desa atau investasi.
·
Cepat puas dengan apa yang diperoleh
saat ini dan bersikap cenderung pasif.
· Tidak ada dukungan tekhnologi dan
permodalan contohnya yang ada saat ini yaitu lampu jalan yang masih kurang
memadai hingga pemukiman pendduk.
Adapun
beberapa masalah dari potret desa, kalender musim dan kelembagaan. Masalah dari
potret desa, sebagai berikut :
1. Sering
kekurangan air bersih pada saat musim kemarau
2. Akses
jalan Tani masih kurang
3. Sering
terjadi banjir
4. Air
mengenangi jalan-jalan desa karena saluran air tersumbat
5. Hewan
ternak yang berkeliaran mengganggu tanaman warga
6. Kurangnya
alat-alat pertanian
Masalah kalemder musim
1.
Musim Hujan
·
Sering terjadi banjir
·
Jalan tani rusak berat, susah dilalui
untuk pengangkutan hasil bumi/panen.
·
Hasil peranian sering membusuk
·
Saluran air tersumbat akibat genangan
air di jalan
2.
Musim Kemarau
·
Sawah mengering
·
Hasil produksi pertanian menurun
·
Kekurangan air bersih
3.
Pancaroba
·
Ternak terserang penyakit
·
Munculnya penyakit Inspa ( infeksi
saluran pernafasan)
Masalah Kelembagaan
1.
Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
kurang memadai
2.
Pembinaan pelayanan lingkungan kurang
3.
Masyarakat merasa kurang ada perhatian
pemerintah
4.
Usaha industri masyarakat kurang bias
dikembangkan
5.
Kantor desa rusak berat dan mobiler
kurang
6.
Belum ada kantor BPD
7.
Sebagian besar pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat tidak aktif
8.
Lembaga keuangan mikro yang tidak
memiliki kantor permanen
9.
Tidak ada sanggar tani dan pembinaan
masuh kurang
KKN UNHAS GEL. 96 2017